Gak Ada Temen Gak Hidup

by - 23.53

Seeeeelamat malam kawan - kawan yang masih terbuka mata nya, menatap layar laptop dengan energi yang masih penuh maupun kosong. Semoga dengan membaca tulisan saya malam ini dapat mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Maupun itu berupa inspirasi, merasa terhibur, dan kemudian hilang ngantuknya. Aaamiiin.

Tulisan saya malam kali ini sebenarnya rada serius dikit. Ciyeh. Nggak kok gak serius - serius amat, nggak harus mikir keras kayak ngerjain ujian. Jadi santai aja yak.

Kejadian kayak gini sebenernya sering terjadi sama gue. Ketika gue lagi di tengah - tengah menikmati momen suka tiba - tiba berenti merhatiin apa yang ada di depan gue dan seketika ngomong di dalem hati. Kali ini kontennya temen. Berhubung karena gue baru aja pulang setelah memberikan kejutan sama salah satu temen gue yang kemarin ulang tahun.

Temen tuh bisa di bilang kayak hal pelengkap. Ibaratnya kalo untuk penikmat teh manis, gula itu sebagai pelengkap yang bikin teh itu terasa sedap. Sama kayak temen. Lo hidup, lo beraktivitas, lo punya segala macem yang lo pengen di hidup lo, termasuk keluarga yang adem ayem. Tapi ketika lo punya semua hal di dunia ini kecuali temen, akan selalu ada lubang yang selamanya bolong di dalam diri lo. Kenapa? Karena gak ada temen, hidup gak akan  terasa lengkap.

Kalo di tanya fungsi temen itu apa sih? Pasti banyak dan beragam banget jawabannya. Tapi yang pasti, temen punya fungsi sebagai 'wadah' untuk menampung berbagai macam keluh kesah atau cerita yang sekiranya selalu mengalir dalam hidup kita. Entah itu mau cerita seneng, sedih, terharu, malu, segala macem rupa, kejadian yang baru aja lo alamin, pasti hal pertama yang terlintas di pikiran lo adalah cerita ke siapa. Dan biasanya, yang muncul pertama kali adalah temen.

Gue sangat amat bersyukur karena dari gue kecil, gue selalu punya temen. Gue tumbuh di lingkungan dengan bergaul dengan anak - anak sepantaran gue, main dengan indahnya dan merasakan childhood bersama temen - temen gue, yang akhirnya membentuk sebuah kenangan yang sampe sekarang masih gue inget dikit - dikit. Walaupun ada quotes yang menegaskan bahwa people change, termasuk temen, gue tetep bersyukur dengan hadirnya seorang atau sekumpulan temen dalam hidup karena seperti apa yang udah gue bilang tadi, nggak akan lengkap hidup kalo nggak diwarnai sama kenangan temen - temen.

Emang namanya dunia, nggak semuanya baik. Nggak semuanya berjalan mulus. Termasuk temen. Gue pernah mengalami fase dimana punya temen yang berakhir nggak baik lah, berantem, musuhan. Mengalami fase dimana gue yang dimusuhin sampe nggak ditemenin sama satu orang pun, dan akhirnya gue sendirian, setiap pulang sekolah nangis terus. Kejadian - kejadian makan temen dan hal sebagainya pernah gue rasain, dan maka dari itu gue mungkin bisa bilang kalo hal itu memang ada. Tapi kalo kita liat lagi ya, apa sih yang sempurna di dunia ini? Nggak ada. Manusia nggak ada yang sempurna. Mereka bisa bikin kesalahan. Yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana kita bisa menerima kesalahaan mereka itu dan bagaimana kita bisa yakin bahwa sejahat - jahatnya orang, pasti ada titik kebaikan yang tertanam dalam dirinya. Karena manusia itu nggak sepenuhnya buruk.

Pada intinya, ketika gue diem sejenak dan merhatiin temen - temen gue, gue merasa bersyukur aja sampe gue 18 tahun ini selalu ditemani oleh sekumpulan teman - teman yang mau menjadi bagian dari kenangan gue. Pokoknya apapun itu, menurut gue punya temen itu penting. Mungkin wajib hukumnya. Nobody deserves to be alone. Dan kehadiran teman akan mengisi lubang yang terbuka di dalam jiwa lo. Mengisi itu dengan berbagai hal yang bahkan, bisa ngebuat lo lupa kalo pada awalnya itu adalah sebuah lubang. :)


You May Also Like

0 komentar